Daftar Isi

Friday, March 19, 2021

Kurma Awatara (Bentuk Inkarnasi Kura-kura)

Purana


Agni Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Kurma Awatara (Bentuk Inkarnasi Kura-kura)


Pada zaman dahulu, ada perang antara para dewa dan para daitya (para iblis). Para dewa mengalami kekalahan dalam perang ini. Para dewa berdoa kepada Wisnu agar bisa terlepas dari kezaliman para iblis ini. Wisnu memberitahu Brahma dan para dewa lainnya agar mereka melakukan gencatan senjata dengan para iblis. Para dewa dan para iblis harus bekerja sama untuk mengaduk lautan. Wisnu memastikan bahwa hasil yang diperoleh dari pengadukan lautan ini akan menguntungkan para dewa lebih banyak dari pada para iblis (para daitya).


Gencatan senjata pun akhirnya disetujui dan mereka bersama-sama mengaduk lautan. Gunung Mandara digunakan sebagai tongkat pengaduk dan ular yang agung Vasuki (Basuki) digunakan sebagai tali untuk mengaduk. Para dewa memegang ekor Basuki dan para daitya (iblis) memegang bagian kepala Basuki. Sesaat setelah proses pengadukan dimulai, gunung Mandara mulai tenggelam karena gunung Mandara tidak bisa mengambang. Wisnu akhirnya datang menyelamatkan. Beliau mengambil wujud kura-kura dan mengangkat gunung Mandara di punggungnya dari dalam lautan sehingga gunung Mandara menjadi seimbang (mengambang atau tidak tenggelam). 


Saat proses pengadukan berlanjut, racun yang sangat mengerikan yang bernama kalakuta muncul dari dasar laut. Siwa menelan racun tersebut sehingga leher beliau menjadi berwarna biru. Siwa kemudian dikenal dengan nama Nilakantha (leher biru). Para dewi Varuni yang merupakan dewinya minuman anggur (Sura) muncul setelahnya, yang mana para dewa lah yang menerimanya. Oleh karena itu para dewa dikenal juga dengan nama para Sura. Sedangkan para iblis telah menolaknya, maka kemudian para iblis juga dikenal dengan nama para Asura. Dewi Varuni datang dengan membawa pohon parijata, yang merupakan pohon yang sangat indah yang kemudian menghiasi taman dewa Indra dan menjadi kebanggaan disana. Sebuah permata yang bernama Kastubha muncul, dan kemudian menjadi permata Wisnu. Tiga hewan yang menakjubkan muncul setelahnya. Mereka adalah sapi Kapila, kuda Ucchaishrava, dan gajah Airavata. Hewan-hewan ini diikuti oleh para Apsara (wanita cantik yang menjadi penari surga/kahyangan). Kata Apsara berasal dari urat kata "Ap" yang berarti air. Dewi Lakshmi (Dewi Shri) muncul setelahnya, yang mana akhirnya Dewi Lakshmi dapat bersatu kembali dengan Wisnu. 


Dan akhirnya Dhanvantari pun muncul dengan membawa pot amrita (air pemberi kehidupan) di tangannya. Dhanvantari adalah pencipta dari obat (Ayurveda). Para daitya (iblis) yang dipimpin oleh Jambha memberikan setengah dari amrita kepada para dewa. Mereka kemudian pergi dengan membawa setengah amrita yang masih tersisa.


Tetapi kemudian Wisnu dengan cepat mengambil wujud seorang wanita yang sangat cantik. Saking cantiknya wanita itu sampai-sampai membuat para daitya (iblis) terpesona (terlena). "Gadis cantik, ambilah amrita ini, layanilah kami, kemudian menikahlah dengan kami", kata mereka.


Wisnu menerima amrita itu, beliau sama sekali tidak berniat melayani para daitya, justru sebaliknya beliau malah melayani para dewa. Pada saat itu ada seorang iblis yang sangat pintar yang bernama Rahu. Dia berubah wujud menjadi dewa Candra (dewa bulan). Dia berhasil meminum beberapa amrita. Dewa matahari dan dewa bulan yang asli mengetahui hal itu dan segera melaporkannya kepada Wisnu. Wisnu kemudia memotong kepala Rahu dengan sebilah pedang.


Tetapi Rahu telah meminum amrita, dia tidak bisa mati. Dia berdoa kepada Wisnu dan Wisnu pun memberinya anugerah. Anugerah itu adalah kadang kala Rahu diizinkan untuk menelan matahari dan bulan. Sejak saat itu para dewa mengeluh karenanya. Kita sendiri di bumi dapat melihatnya saat gerhana matahari dan gerhana bulan. Seseorang yang memberikan sedekah saat gerhana akan diberkati. 


Para dewa mendapatkan semua amrita sedangkan para iblis tidak sama sekali. Itulah sebabnya para dewa lebih kuat dari pada iblis. Para dewa mengalahkan kembali iblis dan mendapatkan kembali surga. 






Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...