Daftar Isi

Saturday, January 23, 2021

Matsya Awatara (Bentuk Inkarnasi Ikan)

Purana


Agni Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Matsya Awatara (Bentuk Inkarnasi Ikan)


Dewa Agni bercerita kepada Vashishtha tentang kisah Matsya awatara ini.


Zaman dahulu, seluruh dunia mengalami kehancuran. Kehancuran terjadi di tiga loka (dunia) yaitu bhuloka, bhuvarloka, dan svarloka. Bhuloka adalah bumi, svarloka atau svarga adalah surga, dan bhuvarloka adalah suatu wilayah antara bumi dan surga. Ketiga dunia tersebut dibanjiri oleh air dimana-mana.


Vaivasvata Manu adalah putra dewa matahari. Ia menghabiskan sepuluh ribu tahun dalam tapasya (meditasi) di pertapaan vadrika. Pertapaan ini berada di tepi sungai Kritamala.


Suatu ketika Manu datang ke sungai untuk penyucian diri (menyucikan diri dengan air). Dia membenamkan tangannya ke dalam air untuk mengambil air untuk penyucian diri. Ketika dia mengangkat tangannya, dia menemukan ada seekor ikan kecil berenang di dalam tangannya.


Manu hendak melempar ikan itu kembali ke air namun tiba-tiba ikan itu berkata, "Jangan lempar saya kembali ke air. Saya takut pada pemangsa seperti buaya dan ikan-ikan besar. Selamatkanlah saya."


Manu akhirnya pergi mencari pot dari tanah liat di mana dia bisa menyimpan ikan itu dengan aman. Tetapi segera, setelah ikan itu ditempatkan di dalam pot, ikan itu menjadi terlalu besar, dan Manu pun menaruhnya kembali di dalam sebuah tempat yang lebih besar. Ikan itu terus menjadi besar, Manu pun akhirnya memindahkan ikan ke danau. Tetapi ikan itu tumbuh dan berkembang menjadi terlalu besar untuk danau. Jadi Manu memindahkan ikan itu ke laut. Di lautan, ikan itu tumbuh hingga menjadi raksasa.


Sekarang, Manu takjub akan keajaiban yang dia lihat. Dia pun berkata, “Anda pastilah titisan Dewa Wisnu, saya sujud di hadapan Anda. Katakan padaku, mengapa Anda menunjukan saya dalam bentuk ikan? "


Ikan itu menjawab, “Saya datang untuk menghukum kejahatan dan melindungi yang baik. Tujuh hari dari sekarang, lautan akan membanjiri seluruh daratan dan semua makhluk akan dihancurkan. Tetapi karena Anda telah menyelamatkan saya, saya akan menyelamatkan Anda. Saat dunia dibanjiri, sebuah perahu akan tiba di sini. Bawalah sapta rsi (tujuh orang bijak) bersamamu dan habiskanlah hari-hari yang mengerikan yang akan datang dengan perahu itu. Jangan lupa untuk membawa serta biji-bijian untuk makanan. Akan tiba saatnya Anda akan mengikat perahu itu ke tanduk saya dengan ular besar. "


Setelah berkata demikian, ikan itu kemudian menghilang.


Semuanya terjadi seperti yang dikatakan ikan itu. Lautan bergolak dan Manu naik ke dalam perahu. Dia mengikat perahu itu ke tanduk besar yang dimiliki ikan itu. Dia berdoa kepada ikan itu. Kemudian ikan tersebut menceritakan Matsya Purana kepadanya. Akhirnya, saat air sudah surut, perahu itu berlabuh ke puncak paling atas Himalaya. Dan makhluk hidup kembali diciptakan sekali lagi.


Seorang danawa (iblis) bernama Hayagriwa telah mencuri teks suci Weda dan brahmana. Dalam wujud ikannya, Wisnu juga membunuh Hayagriva dan mendapatkan kembali Weda.



Friday, January 22, 2021

Awatara

Purana


Agni Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Awatara


Awatara adalah inkarnasi atau bisa juga diartikan seorang dewa memanifestasi (perwujudan) mahluk hidup untuk dilahirkan ke Bumi. Mengapa para dewa melakukan hal tersebut? Tujuannya tidak lain adalah untuk menghancurkan kejahatan di bumi dan menegakan kembali kebenaran. Wisnu dianggap sebagai pemelihara alam semesta dan karenanya inkarnasi Wisnulah yang paling sering kita temui. Wisnu sudah memiliki sembilan inkarnasi (Awatara). Sedangkan inkarnasi yang kesepuluh dan merupakan yang terakhir akan hadir di masa depan. Sepuluh inkarnasi Wisnu ini adalah sebagai berikut:

  1. Matsya awatara (inkarnasi bentuk ikan)

  2. Kurma awatara (inkarnasi bentuk kura-kura)

  3. Waraha awatara (inkarnasi bentuk babi hutan)

  4. Narasimha awatara (inkarnasi bentuk setengah manusia setengah singa)

  5. Wamana awatara (inkarnasi bentuk manusia kerdil)

  6. Parasurama awatara

  7. Rama awatara

  8. Krishna awatara

  9. Budha awatara

  10. Kalki awatara yang mana inkarnasi inilah yang akan datang.

Agni purana akan menggambarkan sepuluh inkarnasi ini.



Saturday, January 16, 2021

Pendahuluan Agni Purana

Purana


Agni Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Pendahuluan 


Di hutan yang dikenal dengan nama Naimisharanya, Rsi Shounaka dan para rsi lainnya melakukan Yajna (pengorbanan) yang didedikasikan untuk dewa Wisnu. Suta juga datang ke sana, dalam perjalanan menuju ziarah. Para rsi berkata, "Kami telah menyambut Anda. Sekarang jelaskan kepada kita apa yang semua orang ingin tahu. Jelaskan kepada kita tentang sesuatu yang paling suci di seluruh dunia." 


Suta menjawab, "Wisnu adalah esensi/pokok dari segalanya. Saya pergi ke pertapaan bernama Vadrika dengan Shuka, Paila dan para rsi lainnya dan bertemu Vyasadeva di sana. Vyasadeva menggambarkan saya apa yang telah ia pelajari dari rsi agung Vashistha, yang mana Vashishtha telah mempelajarinya dari Dewa Agni sendiri. Agni Purana adalah sesuatu yang suci karena memberi tahu kita tentang esensi/intisari Brahman (ilahi). Saya belajar semua ini dari Vyasadeva dan sekarang saya akan memberi tahu Anda semua yang telah saya pelajari. "


Saturday, January 2, 2021

Agni Purana

Purana


Agni Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Agni Purana


Agni Purana adalah sebuah maha Purana. Agni Purana adalah Purana kedelapan dari delapan belas Purana yang dikenal. Di dalam Agni Purana ada sekitar 515 sloka. Agni Purana termasuk dalam tamasika Purana. Yang termasuk dalam tamasika Purana selain Agni Purana antara lain Matsya Purana, Kurma purana, Lingga Purana, Siwa Purana, dan Skanda Purana.


Yang menceritakan Agni Purana adalah dewa Agni (dewa api) itu sendiri. Dewa Agni menceritakan pengetahuan dirinya dalam Purana kepada rsi Wasista (Vasishtha), yang mana pada gilirannya, diteruskan kepada rsi Vyasa (Vyasadeva). Murid Vyasadeva yang dikenal juga dengan Suta (kasta hasil pernikahan antara ayah kasta ksatria dan ibu kasta brahmana) belajar Purana dari gurunya, Vyasadeva. 


Pada suatu hari, para rsi berkumpul di hutan Naimisharanya. Di antara para rsi yang berkumpul tersebut, ada seorang rsi yang terkenal yang bernama Shounaka. Semua para suci tersebut ingin mendengarkan bagaimana Agni Purana itu diceritakan. Dan inilah kisah bagaimana Suta menceritakan Purana itu.


Agni Purana secara sederhana memiliki 383 adhyaya (Bab). Salah satu diantaranya, yaitu Bab 380, adalah yang paling menarik. Bab 380 ini memberikan esensi (bentuk) dari advaita brahmajnana. Advaita artinya satu, brahman artinya jiwa ilahi, brahmajnana berarti pengetahuan tentang brahman. Advaita brahmajnana mengajarkan bagaimana jiwa seorang manusia (atman) bersatu dengan jiwa ilahi (brahman). Agni Purana merupakan salah satu ringkasan dalam mempelajari Weda dan Upanisad. Demikian, pengetahuan tertinggi dari brahmajnana ini diringkas secara umum melalui Purana.


Agni Purana berisi tentang ritual-ritual. Bab-bab pada Agni Purana umumnya tidak panjang. Bahkan kalaupun ada cerita di dalamnya, itu hanyalah sebuah bentuk ringkasan. Cerita-cerita yang lebih detail mungkin bisa didapatkan di Purana yang lain. Hal ini kemungkinan disebabkan karena fakta bahwa Agni Purana ditulis setelah Purana-purana lainnya selesai ditulis. Jadi Agni Purana adalah pelengkap/suplemen bagi Purana lainnya. Cerita-cerita tersebut sudah ada di purana lain, dan apa yang tidak ada di dalamnya hanyalah ritual. Dan ritual sangat banyak dalam tradisi Veda. Agni Purana juga ditulis pada saat orang-orang menjadi jauh lebih ritualistik. Agni Purana lebih menjelaskan/menekankan bahwa Brahmana adalah kasta tertinggi di antara kasta lainnya. Dalam tradisi Veda juga disebutkan bahwa Purana-purana ditulis dalam karakteristik yang berbeda di setiap Kalpa. Dan Agni Purana sebentar akan menjelaskan apa itu Kalpa.




Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...