Daftar Isi

Friday, September 27, 2019

Kisah Rsi Markandeya

Purana


Brahma Purana


Kitab Suci Agama Hindu


Bertahun-tahun yang lalu, kehancuran besar (pralaya) terjadi. Bumi diselimuti kegelapan dan tidak ada yang bisa dilihat. Tidak ada matahari ataupun bulan. Petir dan guntur menghancurkan gunung dan pohon. Terdapat hujan meteor. Danau dan sungai mengering. Seluruh bumi terbakar dengan api dan nyala api tersebut mencapai ke dunia bawah. Semua makhluk hidup binasa dalam api ini, termasuk para dewa dan iblis.

Ada seorang rsi bernama Markandeya. Sementara semua pralaya ini terjadi, Markandeya sibuk bermeditasi. Karena kekuatan tapasya Markandeya, api tidak berani menyentuhnya. Tetapi sebenarnya bahwa Markandeya takut dengan api yang mengamuk di sekelilingnya. Dia menderita kelaparan dan kehausan dan melupakan semua tentang tapasya-nya. Bibir dan tenggorokannya mengering karena takut. Markandeya akhirnya pergi dan menemukan bahwa ada pohon beringin yang tidak tersentuh oleh semua kerusakan (pralaya) ini. Dia akhirnya berlindung di bawah pohon beringin ini dan mulai berdoa kepada Wisnu.

Awan berkumpul di langit. Awan tebal dan gelap menyebar ke seluruh bumi. Dan mulai turun hujan. Air ada di mana-mana dan bumi banjir. Air memadamkan api. Hujan terus menerus selama dua belas tahun. Lautan naik membanjiri pantai dan gunung-gunung. Wisnu tidur di atas air.

Markandeya tidak tahu harus berbuat apa. Ada air di mana-mana dan dia terapung di atas air. Namun dia terus berdoa kepada Wisnu.

Wisnu akhirnya berbicara kepada Markandeya," Jangan takut, Markandeya. Anda berbakti kepada saya dan saya akan melindungi Anda".

Markandeya tidak menyadari bahwa Wisnu yang berbicara, "Siapa yang berani memanggilku demikian? Akulah Markandeya yang agung, yang diberkati oleh Brahma sendiri".

Tapi Markandeya tetap tidak bisa melihat siapa pun di mana pun. Dari mana suara itu berasal? Apakah semua itu hanya ilusi? Tidak tahu harus berbuat apa, ia mulai berdoa lagi kepada Wisnu. Tiba-tiba dia melihat pohon beringin mengapung di atas air. Tempat tidur emas terdapat di cabang-cabang pohon dan di tempat tidur itu ada seorang anak lelaki kecil. Markandeya sangat terkejut melihat bocah kecil itu mengambang di tengah banjir ini. Dia sangat bingung dengan ilusinya sehingga dia tidak menyadari bahwa bocah lelaki ini tidak lain adalah Wisnu.

Bocah itu berbicara kepada Markandeya, "Kamu lelah? Anda mencari perlindungan? Masuklah ke dalam tubuhku dan istirahatlah".

Markandeya sangat bingung sehingga, sebelum dia bisa menjawab, dia memasuki tubuh bocah itu melalui mulut. Di dalam perut bocah itu Markandeya menemukan seluruh dunia tujuh wilayah dan tujuh samudera. Gunung-gunung dan kerajaan-kerajaan semuanya ada di sana. Begitu juga semua makhluk hidup.

Markandeya tidak tahu harus membuat apa dari semua ini. Dia mulai berdoa kepada Wisnu. Tidak lama setelah dia mulai, dia keluar dari mulut bocah itu. Wisnu sekarang muncul di hadapannya dan memberkatinya. Rsi itu telah menghabiskan waktu seribu tahun dengan berdoa kepada Wisnu. Wisnu kemudian bertanya, "Saya ingin memberi Anda sebuah anugerah. Apa keinginanmu?"

Saya ingin membangun sebuah kuil untuk Siwa di Purushottama kshetra, jawab Markandeya. Ini akan membuktikan kepada semua orang bahwa Wisnu dan Siwa benar-benar satu dan sama.

Wisnu memberikan anugerah dan Markandeya membangun sebuah kuil untuk Siwa yang dikenal sebagai Bhuvaneshvara (Penguasa Dunia).


No comments:

Post a Comment

Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...