WISNU PURANA
Akhir dari kaum Yadawa
Ada tempat suci yang dikenal sebagai Pindaraka. Beberapa pemuda Yadawa pernah bertemu dengan rsi Kanwa, Wishwamitra dan Narada di sana. Para pemuda Yadawa mendandani Shamba sebagai seorang wanita dan membawanya kehadapan para rsi. "Oh rsi yang agung, beri tahu kami apakah wanita ini akan memiliki anak laki-laki atau anak perempuan?" tanya mereka.
Para rsi melihat itu sebagai sebuah olokan dan mereka sangat marah pada penghinaan itu dan berkata, "Orang ini akan melahirkan sebuah gada. Dan gada itu akan menghancurkan semua kaum mu."
Pada waktunya tiba, sebuah gada keluar dari tubuh Shamba. Tetapi karena mengetahui kutukan itu, Raja Ugrasena menghancurleburkan gada itu dan debu dari gada yang sudah dihancurleburkan itu dibuang di lautan. Tapi debu itu kembali ke daratan dan berubah menjadi alang-alang tajam yang tumbuh di tepi laut.
Sebagian kecil dari gada itu ada yang tidak bisa dihancurkan. Bagian kecil itu juga dilempar ke lautan, dan seekor ikan menelannya. Ketika ikan itu ditangkap, bagian gada itu keluar dari perut ikan dan seorang pemburu bernama Jara memperoleh bagian itu.
Suatu hari para Yadawa pergi ke suatu tempat suci bernama Prabhasa. Haya satu orang Yadawa bernama Uddhawa pergi untuk melakukan tapasya di Gunung Gandhamadana. Di Prabhasa, para Yadawa mulai minum-minuman keras sampai mabuk dan segera mereka kehilangan semua indera dan akal sehat mereka. Mereka mulai berkelahi dan mengambil rumput tajam yang tumbuh di tepi pantai sebagai senjata. Krishna sudah mencoba untuk menahan mereka, tetapi para Yadawa tidak berminat untuk mendengarkan. Krishna dan Daruka adalah satu-satunya Yadawa yang dibiarkan hidup.
Krishna dan Daruka berkeliling mencari Balarama dan menemukan Balarama duduk di bawah pohon. Seekor ular besar keluar dari mulut Balarama dan menghilang ke laut. Ini berarti Balarama telah meninggal.
Krishna mengatakan kepada Daruka, “Pergilah dan beri tahu Raja Ugrasena tentang semua ini. Saya juga akan segera mati. Dan setelah itu laut akan menelan kota Dwaraka. Pergi dan beri tahu Yadawa yang lain untuk meninggalkan Dwaraka. Tapi sebelumnya mereka harus menunggu kedatangan Arjuna dan mereka harus meninggalkan kota bersama dengan Arjuna. Pergi dan beri tahu Arjuna untuk melindungi rakyatku sebaik mungkin. Wajra akan menjadi raja para Yadawa. "
Daruka memberi hormat kepada Krishna dan pergi.
Krishna duduk untuk bermeditasi. Pemburu bernama Jara tiba di sana. Dia telah membuat anak panah dari potongan gada yang ditemukannya diperut ikan. Melihat kaki Krishna, dia berpikir bahwa kaki Krishna merupakan salah satu bagian tubuh rusa dan segera dia melepaskan panahnya. Ketika dia datang mendekat, dia menemukan bahwa panahnya telah menusuk tubuh seorang manusia. Dia memohon pengampunan dan Krishna meyakinkannya bahwa Jara pasti akan masuk ke surga. Bahkan, sebuah kereta segera tiba untuk membawa Jara ke surga.
Krishna pun akhirnya meninggal dunia. Beliau berumur seratus tahun.
Arjuna menemukan tubuh Krishna, Balarama dan para Yadawa lainnya dan dia pun melakukan upacara shraddha untuk mereka. Delapan istri utama Kresna ikut meninggal pada pembakaran jenazah Krishna. Rewati (istri Balarama) juga melakukan hal yang sama. Urgasena, Rohini, Dewaki dan Wasudewa juga memasuki ikut memasuki api. Dan yang lainnya meninggalkan Dwaraka bersama Arjuna.
Segera setelah Krishna meninggal, pohon parijata dan aula pertemuan bernama Sudharma kembali ke surga. Era kali yuga dimulai. Dan kota Dwaraka ditelan oleh laut, dengan pengecualian untuk tempat tinggal Krishna sendiri.
Arjuna menetap untuk beberapa waktu di Punjab. Ketika berangkat membawa para wanita Yadawa bersamanya, mereka diserang oleh sekawanan perampok. Arjuna berusaha mengusir para perampok itu tetapi semua kekuatannya telah hilang. Kekuatannya telah meninggalkannya dengan kematian Krishna.
No comments:
Post a Comment