WISNU PURANA
Pralaya
Ada 3 jenis pralaya atau kehancuran, yang pertama adalah brahma atau naimittika. Naimittika pralaya terjadi setelah 1 kalpa, yaitu setelah 1 hari Brahma berlalu dan setelah 14 Manu berlalu. Sebelum pralaya ini terjadi, bumi menjadi lemah dan tidak ada hujan selama 100 tahun. Wisnu mengadopsi bentuk Rudra dan meminum semua air yang ada di sungai, lautan dan pegunungan. Tujuh sinar matahari menampakkan diri sebagai tujuh matahari yang berbeda. Matahari ini membakar tiga dunia. Tidak hanya bhurloka yang terbakar, tetapi bhuwarloka dan swarloka juga hancur. Ada awan gelap dan tebal di mana-mana. Selama 100 tahun terus hujan. Semuanya gelap. Selama seratus tahun angin bertiup. Dan Wisnu tidur di air yang ada di mana-mana sampai dunia diciptakan kembali.
Jenis kehancuran kedua dikenal sebagai prakrita pralaya. Tiga guna dasar (Tri Guna) yaitu sattvam, rajas, dan tamas. Keseimbangan sempurna mereka dikenal sebagai Prakriti. Pada saat kehancuran, Prakriti menjadi berasimilasi dengan Paramaatman, sehingga dikenal sebagai Prakrita Pralaya.
Jenis ketiga pralaya dikenal sebagai atyatika pralya. Ini mengacu pada musnahnya tiga jenis kesusahan yaitu adhyatmika, adhidaiwika dan adhibhoutika. Kesusahan Adhyatmika terdiri dari penyakit fisik dan mental seperti demam dan kesedihan. Kesusahan Adhidaiwika adalah kesusahan karena unsur-unsur, seperti dingin dan panas. kesusahan Adhibhoutika adalah kesusahan yang dihadapi manusia karena makhluk hidup lain, seperti hantu dan ular.
No comments:
Post a Comment