SIWA PURANA
Cerita dari Dewa Yama
Rsi Sanat Kumara adalah putra Brahma. Beliau pergi mengunjungi dewa Yama (dewa kematian). Ketika mereka sedang berbincang-bincang sebuah vimana yang bersinar datang membawa seorang pria. Dewa Yama yang segera berdiri untuk menghormati tamu tersebut.
Dewa Yama memuja pria itu dan berkata, "Saya merasa terhormat. Saya harap Anda tidak memiliki masalah dalam perjalanan. Vimana ini akan membawa Anda ke kediaman Brahma di Brahmaloka".
Setelah tamu ini pergi, vimana bersinar yang lain datang membawa tamu lain yang juga disembah dengan cara yang sama oleh Yama.
Sanat kumara merasa bingung akan hal ini. Beliau bertanya kepada Yama, "Siapa dua orang ini? Saya belum pernah mendengar Yama memuja siapa pun dalam kondisi yang begitu indah. Kedua orang ini pastilah orang suci. Mereka pasti sudah mengumpulkan banyak sekali punia. Siapa mereka? Ceritakan kisah mereka".
Yama menurutinya.
Ada sebuah kota bernama Waidisha. Raja yang memerintah di sana bernama Dharapal. Ketika itu, Nandi dikutuk oleh Parwati bahwa dia harus menghabiskan 12 tahun di bumi sebagai seekor serigala, karena ketika Parwati sedang pergi melakukan tapasya, Nandi telah secara tidak sengaja telah membiarkan Parwati palsu masuk ke kediaman Siwa. Nandi akhirnya dilahirkan sebagai seekor serigala. Serigala itu kemudian pergi ke suatu pertemuan sungai Witasta dan Wetrawati. Di sana serigala itu mendirikan lingga dan berdoa tanpa makanan dan air. Setelah dua belas tahun berlalu, serigala itu mati dan mengambil bentuk yang bersinar. Dalam bentuk ini, Nandi kembali ke Siwaloka.
Raja Dharapala telah melihat serigala itu berpuasa dan berdoa. Dia juga menyaksikan kematiannya yang aneh. Keajaiban tersebut membuat raja kagum. Dia kemudian mendirikan sebuah kuil di tempat yang indah itu. Dia kemudian membawa beberapa brahmana datang ke kuil itu dan meminta mereka membacakan Purana di sana. Ketika Dharapala meninggal, ditakdirkan bahwa dia akan pergi ke Brahmaloka karena hal yang telah dia lakukan tersebut. Inilah tamu pertama yang datang. Hal yang telah dia lakukan adalah kebajikan yang luar biasa (menyembah Siwa dan mendengarkan Purana).
"Bagaimana dengan tamu kedua?" tanya Sanat kumara.
Tamu yang kedua dulunya jahat. Dia tidak pernah menyumbangkan apapun dalam hidupnya. Tetapi dia pernah mendengar Purana dibacakan dan sejak itu dia benar-benar bertobat. Dia kemudian banyak menyelenggarakan acara pembacaan Purana dan dia juga menyumbangkan emas kepada orang yang membacakan Purana tersebut.
Punia ini akan membawanya ke Brahmaloka. Hal tersebut adalah kebajikan luar biasa mendengar dan membaca Purana. Melakukan hal ini sama saja dengan memuja Brahma, Wisnu, dan Siwa.
No comments:
Post a Comment