SIWA PURANA
Parwati Palsu 2
Ini adalah kejadian saat ketika Parwati pergi untuk melakukan tapasya. Sebelum pergi bermeditasi, beliau memanggil Nandi dan berkata, "Suamiku tidak tahu perbedaan antara Parwati yang asli dan yang palsu. Tetap waspadalah di gerbang dan jangan biarkan ada Parwati palsu masuk".
Suatu saat seorang asura bernama Adi. Dia melakukan tapasya dan menginginkan anugerah dari Brahma yang akan membuatnya abadi. Brahma menolak untuk memberinya anugerah ini, tetapi Brahma memberinya anugerah yang lain bahwa Adi akan menjadi sangat kuat. Senang dengan anugerah ini, Adi berkeliaran di sekitar Himalaya dan menemukan Nandi berdiri berjaga di gerbang ke kediaman Siwa.
"Apa yang kamu lakukan di sini?", Asura itu bertanya pada Nandi.
Nandi kemudian menceritakan bahwa dia disuruh berjaga sebab Siwa tidak bisa membedakan mana Parwati yang asli dan yang palsu.
Asura itu kemudian pergi. Namun dia segera kembali, kali ini dia menyamar sebagai Parwati. Agar Nandi tidak melihatnya, maka dia mengubah wujudnya menjadi ular dan melalui celah tertentu dia berhasil masuk melewati gerbang yang dijaga Nandi. Dan begitu berada di dalam, ia kembali mengubah wujudnya menjadi Parwati. Dia kemudian pergi menemui Siwa. Siwa tidak menyadari bahwa itu adalah Parwati palsu dan Siwa segera mendekat untuk memeluk Parwati palsu itu. Tapi tidak lama setelah Siwa memeluknya, asura itu kembali berubah ke wujud asilnya dan mencoba membunuh Siwa. Keduanya bertempur dan Siwa akhirnya berhasil membunuh Adi. Tapi sebelum mati, asura itu sempat berkata bohong (memainkan suatu trik).
Dia mengatakan kepada Siwa, "Saya memiliki saudara laki-laki yang lebih kuat dari saya. Dia akan kembali ke sini dalam bentuk Parwati dan akan membunuhmu". Ini adalah suatu kebohongan. Adi tidak punya saudara laki-laki.
Parwati yang sebenarnya kembali setelah menyelesaikan tapasya. Tetapi Siwa berpikir bahwa beliau adalah iblis yang menyamar sebagai Parwati. Dia menciptakan banyak makhluk dari tubuhnya untuk membunuh Parwati. Tetapi Parwati juga menciptakan banyak makhluk dari tubuhnya sendiri dan makhluk-makhluk Siwa ditelan oleh mahluk-mahluk Parwati. Siwa akhirnya menyadari bahwa beliau pastilah Parwati yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment