Daftar Isi

Tuesday, September 25, 2018

Parashurama

SIWA PURANA


Parashurama


Ada seorang raja bernama Gadhi. Putrinya bernama Satyawati. Satyawati menikah dengan rsi Richika.

Richika mengadakan yadnya yang menakjubkan. Dua puding beras diperoleh dari upacara Yadnya tersebut dan Richika kemudian memberikannya kepada istrinya, Satyawati. Dia berkata, "Pisahkan puding beras ini menjadi dua bagian. Makan separuh untuk dirimu dan berikan separuh sisanya kepada ibumu. Di sini, biarkan aku yang membaginya. Ini setengahnya dan itu milik ibumu. Kita adalah brahmana. Jadi kita akan memiliki seorang putra yang akan menunjukkan sifat-sifat seorang brahmana. Ayahmu adalah seorang ksatria dan ibumu akan memiliki seorang putra yang akan berperilaku seperti seorang ksatria".

Setelah berkata demikian, Richika pergi untuk bermeditasi di hutan. Tetapi Satyawati dan ibunya perempuan mencampur-adukkan bagian mereka. Dalam perjalanan meditasinya, Richika menyadari bahwa Satyawati akan melahirkan seorang putra brahmana yang akan menunjukkan sifat-sifat ksatria. Melalui kekuatannya, ia berhasil menunda kelahiran putra yang memiliki sifat ksatria ini satu generasi. Jadi Satyawati melahirkan Jamadagni. Parashurama adalah putra Jamadagni, yang menunjukkan semua karakteristik ksatria.

Putra Gadhi adalah Wiswamitra. Wiswamitra lahir sebagai ksatria. Tetapi karena pencampuran puding beras, Wiswamitra ternyata memiliki karakteristik brahmana.

Ada seorang raja dari dinasti Haihaya bernama Arjuna. Dia memiliki seribu lengan. Dia juga telah memperoleh anugerah bahwa api yang menyala itu akan terus ada di ujung panahnya. Setiap kali dia menembakkan panah, api dari ujung panah membakar target. Dengan cara ini, Arjuna digunakan untuk membakar desa, kota dan hutan. Dia pernah membakar kediaman pertapaan para rsi. Dan salah satu rsi itu mengutuk Arjuna bahwa ia akan dibunuh oleh Parashurama.

Parashurama belajar seni bertarung dari Siwa sendiri. Sementara Parashurama sedang belajar cara bertarung, Arjuna tiba di pertapaan Jamadagni. Jamadagni memiliki sapi yang luar biasa (dhenu), yang dikenal sebagai kamadhenu karena dapat menghasilkan benda apa pun yang diminta seseorang (Kama) darinya. Menggunakan kamadhenu ini, Jamadagni menjamu Arjuna beserta pengikutnya seperti mengadakan pesta kerajaan.

Arjuna meminta Jamadangi agar memberikan sapi itu kepada Arjuna, tetapi Jamadagni menolaknya. Arjuna kemudian meminta prajuritnya untuk mengambil paksa sapi itu. Tapi Parashurama tiba. Dia membunuh Arjuna, memotong ribuan lengan Arjuna.

Setelah menyingkirkan Arjuna, Parashurama pergi bermeditasi dan berlatih lagi bersama Siwa.

Melihat kesempatan dari tidak adanya Parashurama di kediaman Jamadagni, putra-putra Arjuna menyerang pertapaan Jamadagni. Mereka membunuh Jamadagni. Ketika Parashurama kembali, dia menuntut pembalasan atas perbuatan jahat ini. Dia membunuh putra-putra Arjuna. Karena Arjuna dan putra-putranya kebetulan adalah dari golongan ksatria, Parashurama juga membunuh semua ksatria di dunia. Dia mengelilingi dunia membunuh para ksatria ini tidak hanya sekali, tetapi 21 kali. Mengapa 21? Alasannya adalah ada 21 tanda senjata di mayat Jamadagni yang mati.

Namun pembunuhan adalah kejahatan dan Parashurama artinya telah melakukan dosa. Sebagai gantinya, Parashurama menyumbangkan sapi dan melakukan banyak tapasya. Dia juga mengatur yajna ashwamedha. Semua ini tidak cukup untuk penebusan dosa. Untuk menyelesaikan penebusan dosa, Parashurama meminta nasihat dari Rsi Kashyapa.

Kashyapa menyuruhnya untuk melakukan donasi yang dikenal sebagai tulapurusha. Tula adalah timbangan. Purusha adalah manusia. Donasi tulapurusa maksudnya yang melakukan donasi ditempatkan di satu sisi timbangan. Di sisi lain ditempatkan benda-benda seperti madu, mentega, molase, pakaian dan emas. Berat benda yang disumbangkan harus sama dengan berat orang yang melakukan donasi. Ini dikenal sebagai tulapurusha. Parashurama melakukan tulapurusha dan dibebaskan dari dosanya.




No comments:

Post a Comment

Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...