Daftar Isi

Monday, August 27, 2018

Abu di Tubuh Siwa

SIWA PURANA


Abu di Tubuh Siwa


Parwati berkata, “Saya mengerti tentang mengapa bulan ada di kepala Anda sekarang. Tapi kenapa Anda selalu mengoleskan abu ke tubuh Anda sendiri? Apa alasan untuk itu?”

Siwa menceritakan kisahnya.

Dulu ada seorang brahmana yang merupakan keturunan dari Bhrigu, sang rsi agung. Brahmana ini memulai tapasya yang sangat sulit. Panas musim panas yang luar biasa tidak ada bedanya baginya. Ia juga tidak terganggu musim hujan. Dia hanya tertarik untuk bermeditasi. Ketika dia merasa lapar, dia biasa bertanya pada beruang, rusa, singa dan serigala untuk mengantarkannya beberapa buah. Binatang buas itu telah jinak, mereka malah melayani brahmana ini. Kemudian, brahmana tersebut mulai berhenti makan buah-buahan. Dia kemudian hanya makan daun hijau. Dan karena daun bahasa Sansekertanya disebut parna, maka brahmana ini kemudian dikenal sebagai Parnada. Dia melakukan tapasya selama bertahun-tahun.

Suatu hari, Parnada memotong rumput dengan sabit dan sabitnya tergelincir sehingga memotong jari tengahnya. Parnada takjub menemukan bahwa tidak ada darah yang keluar jari yang putus. Namun, justru getah yang keluar (seperti halnya tanaman yang putus). Kesombongan Parnada mulai muncul.

Dia menyadari bahwa hal itu karena dia telah hidup hanya dengan makan daun hijau untuk waktu yang lama. Parnada mulai melompat gembira.

Siwa memutuskan bahwa Parnada perlu diberi pelajaran. Beliau menyamar sebagai brahmana dan tiba di kediaman Parnada.

“Kenapa kamu sangat bahagia?” tanya Siwa.

“Tidak bisakah kamu lihat? Tapasya saya telah begitu sukses sehingga darah saya menjadi seperti getah tumbuhan”, jawab Parnada.

“Kebanggaan ini akan menghancurkan hasil dari semua tapasya. Apa yang membuat Anda begitu bangga tentang hal itu? Darahmu hanya berubah menjadi getah tanaman. Apa yang terjadi ketika

Anda membakar tanaman? Mereka menjadi abu. Saya sendiri telah melakukan begitu banyak tapasya sehingga darah saya menjadi abu”, kata Siwa.

Siwa memotong jari tengahnya dan abu mulai keluar dari jarinya. Parnada terkagum-kagum. Dia menyadari bahwa tidak ada yang bisa dia banggakan. Sekarang disini sudah ada pertapa yang jauh lebih hebat dari dia. Dia bertanya kepada Siwa siapa dia sebenarnya dan Siwa kemudian menampilkan wujud aslinya untuk Parnada.

Sejak hari itu, selalu ada abu di tubuh Siwa.


No comments:

Post a Comment

Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...