SIWA PURANA
Brata Siwaratri 2
Dulu di kota Avanti, ada seorang brahmana yang baik. Dia memiliki dua orang putra yang bernama Sunidhi dan Wedanidhi. Wedanidhi adalah orang jahat.
Raja Avanti sangat senang dengan brahmana itu sehingga dia memberikan gelang emas sebagai hadiah. Brahmana itu membawa gelang emas itu pulang dan memberikannya kepada istrinya untuk disimpan dengan aman. Tetapi kemudian gelang emas itu ditemukan oleh Wedanidhi. Wedanidhi mencuri gelang emas itu dan memberikannya kepada seorang gadis penari.
Suatu hari secara kebetulan raja sedang menonton tarian yang dilakukan oleh gadis penari itu dan dia memperhatikan gelang di tangan gadis itu. Dia menemukan bahwa gelang emas yang dipakai gadis itu adalah gelang emas yang telah diberikan kepada brahmana. Raja mengambil gelas emas itu dan memanggil brahmana. "Apakah kamu ingat gelang emas yang aku berikan padamu? Bisakah kamu mengembalikannya padaku? Saya membutuhkannya", kata raja.
Brahmana itu bergegas pulang dan meminta istrinya mencari gelang emas itu. Tetapi gelang emas itu tidak dapat ditemukan dan mereka menyadari bahwa Wedanidhilah yang telah mencurinya. Wedanidhi diusir dari rumah orang tuanya.
Wedanidhi berkeliaran ke sana-sini dan meminta-minta makanan agar bisa makan. Suatu hari, dia tidak mendapatkan makanan sama sekali. Hari itu adalah hari Siwaratri. Tetapi Wedanidhi tidak mengetahui hal ini. Dia melihat beberapa orang pergi ke kuil Siwa dengan segala macam persembahan, termasuk makanan, di tangan mereka. Brahmana yang jahat berpikir bahwa dia mungkin bisa mencuri dan memakan makanan itu. Dia mengikuti para penyembah ke kuil dan menunggu sampai mereka tertidur.
Ketika malam hari saat mereka tertidur, Wedanidhi naik ke tempat di mana persembahan telah ditempatkan. Tempat persembahan itu tepat di depan lingga Siwa. Di sana sangat gelap dan Wedanidhi tidak bisa melihat dengan baik. Sebuah lampu menyala dan bayangan lampu jatuh pada lingga. Wedanidhi merobek sepotong kain dari pakaiannya dan memasukkannya ke dalam pelita sehingga bisa membakarnya lebih baik. Api menyala dan bayangan pada lingga dihilangkan.
Tetapi ketika Vedanidhi hendak mencuri makanan, para bakta terbangun. Mereka mengejar pencuri dan menembaknya dengan panah. Panah-panah ini mengenai Wedanidhi dan dia mati.
Para utusan Yama tiba dan ingin membawa brahmana yang jahat itu (Wedanidhi) ke neraka. Tetapi pengikut Siwa juga tiba disana dan mereka tidak mengizinkan Wedanidhi dibawa ke neraka. Brahmana itu telah berpuasa pada hari Siwaratri, dia tetap terjaga di malam hari dan dia telah menyingkirkan bayangan dari lingga Siwa. Ini adalah tindakan orang beriman, bahkan jika hal itu telah dilakukan tanpa disadari. Semua dosa Wedanidhi semuanya diampuni.
No comments:
Post a Comment