Daftar Isi

Friday, August 10, 2018

Ganesha

SIWA PURANA


Ganesha


Pintu di kediaman Parwati dijaga oleh dua pengikut Siwa (Nandi dan Bhringi). Rekan Parwati, Jaya dan Wijaya, tidak menyukai hal ini sama sekali. Mereka berpikir bahwa harus ada penjaga yang benar-benar dari Parwati sendiri. Itu adalah kediaman Parwati, bukan Siwa. Selain itu, Siwa memiliki kebiasaan berjalan di saat-saat yang tidak biasa, dan pada saat itu Nandi dan Bringi (penjaga kediaman Parwati) tidak pernah bisa menghentikan Siwa. Jaya dan Vijaya meminta Parwati melakukan sesuatu tentang hal ini.

Parwati kemudian mengambil beberapa tanah liat dari kolam dan membentuk tanah liat itu menjadi seorang putra yang sangat tampan. Dia mendandani putra dengan pakaian dan permata yang indah. Dia diberi nama Ganesha. Parwati memberi tahu Ganesha, "Kamu adalah putra saya. Berdirilah di pintu gerbang dan jangan biarkan siapa pun masuk".

Ganesha mengambil tongkat dan memulai tugasnya sebagai penjaga. Parwati kemudian pergi mandi.

Segera Siwa muncul dengan pengikutnya. "Kemana kamu mau pergi? Kamu tidak bisa lewat. Ibuku sedang mandi", tanya Ganesha.

"Aku Siwa", jawab Siwa.

"Siwa? Saya tidak mengenal Siwa. Anda tidak bisa masuk", balas Ganesha.

Siwa mencoba untuk mengabaikan Ganesha dan masuk, tetapi Ganesha mulai memukul Siwa dengan tongkatnya. Siwa kemudian meminta pengikutnya untuk menyingkirkan penganggu ini. Tetapi mereka malah dikalahkan oleh Ganesha pada akhirnya. Nandi mencoba menangkap salah satu kaki Ganesha dan Brhringi menangkap kaki lain. Tetapi Ganesha mencabut pintu kayu dan memukulnya begitu keras hingga mereka melarikan diri. Para dewa dan para resi semua datang untuk melihat keributan itu.

Siwa memberitahu Brahma, "Mengapa Anda tidak mencoba menenangkan makhluk itu?"

Brahma maju untuk menenangkan Ganesha. Tetapi Ganesha tidak mengenal Brahma, dia berpikir bahwa ini adalah salah satu teman Siwa lainnya. Karena itu ia memegang Brahma dan merobek jenggot Brahma dengan tangannya. Brahma melarikan diri kesakitan.

Jika Ganesha kalah, hal ini akan menjadi masalah dimana kebanggaan/kehormatan Parwati dipertaruhkan. Jadi beliau mempersiapkan kepada Ganesha dengan senjata. Para dewa menyerang Ganesha dengan segala macam senjata namun Ganesha mengantarkan senjata mereka kembali.

Wisnu memberitahu Siwa, anak ini hanya bisa dibunuh dengan tipu muslihat. Kalau tidak, dia tidak akan terkalahkan.

Ganesha melemparkan gada ke Wisnu dan sangat menyakitinya. Dia memukul busur Siwa dengan gada lainnya. Wishnu dan Ganesha kemudian mulai bertarung, dengan cakra sudarshana yang digunakan oleh Wisnu dan gada oleh Ganesha. Sementara duel ini mengamuk, Siwa merangkak naik dari belakang dan memotong Ganesha dengan trisula-Nya. Ini adalah tipuan yang telah direncanakan oleh Wisnu.

Ketika Parwati mengetahui kematian Ganesha, kemarahannya bangkit. Dia bersiap untuk menghancurkan alam semesta berserta isinya. Narada dikirim ke tempat Parwati sebagai pembawa pesan. Narada mencoba dan menenangkan Parwati. Parwati setuju untuk mengalah hanya jika dua kondisi dipenuhi. Kondisi pertama adalah bahwa Ganesha harus dihidupkan kembali. Kondisi kedua adalah bahwa Ganesha harus diterima sebagai dewa dan harus menikmati semua hak ilahi.

Kondisi ini siap diterima. Tubuh tanpa kepala Ganesha dibersihkan dan dimandikan. Tetapi kepala beliau tidak bisa ditemukan. Kepala beliau telah musnah dalam pertempuran. Siwa mengirim pengikutnya untuk mencari kepala makhluk hidup pertama yang mereka lihat. Akhirnya kepala makhluk hidup pertama yang mereka lihat adalah gajah dengan satu taring. Kepala gajah kemudian ditempelkan di tubuh Ganesha. Kemudian Brahma, Vishnu, dan Siwa menggabungkan kekuatan mereka untuk menghidupkan Ganesha kembali.

Siwa kemudian menerima Ganesha sebagai putranya. Beliau juga menjadikan Ganesha pemimpin atas semua pengikutnya (para Gana). Itulah mengapa dewa Ganesha disebut Ganapati. Juga diputuskan bahwa persembahan kepada dewa manapun tidak akan ada gunanya kecuali didahului dengan doa kepada Ganesha.

Chaturthi tithi adalah hari keempat dalam perhitungan bulan. Krishnapaksha adalah bagian dari dua minggu selama bulan memudar (bulan mati). Karena Parwati menciptakan Ganesha di bulan Kartika dan pada titi chaturthi di krishnapaksha, itulah hari dimana Ganapati disembah.


No comments:

Post a Comment

Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci)

Purana Agni Purana Kitab Suci Agama Hindu Wamana Awatara (Bentuk Inkarnasi Kurcaci) Prahlada memiliki cucu yang sangat kuat bernama Vali. Sa...