SIWA PURANA
Upamanyu
Rsi Wyaghrapada memiliki seorang putra bernama Upamanyu. Ketika Upamanyu kecil, dia meminta susu dari ibunya. Tetapi dia sama sekali tidak senang dengan susu yang diberikan ibunya. Dia mengeluh bahwa susu itu tidak terasa seperti susu sama sekali.
"Tentu. Itu bukan susu. Bagaimana kita bisa membeli susu? Kita ini miskin. Itu adalah bubuk beras yang dicampur dengan air. Itulah yang bisa ibu berikan kepadamu sebagai susu. Sayangnya, kamu telah lebih dulu mencicipi susu di rumah pamanmu sehingga kamu bisa tahu perbedaannya", kata ibunya.
Ibu Upamanyu mulai menangis. Tapi Upamanyu menghibur ibunya. "Jangan menangis, ibu. Saya akan berdoa kepada Siwa dan mendapatkan susu untuk diri saya sendiri", katanya.
Ibunya mengajarinya mantra yang akan digunakan untuk berdoa kepada Siwa. Dia juga mengajarinya mantra lain yang akan memanggil senjata ilahi yang mengerikan bernama aghorastra. Ini hanya untuk berjaga-jaga jika ada bahaya.
Upamanyu pergi ke Himalaya dan mulai bermeditasi. Dia hanya hidup di udara dan melantunkan mantra yang ibunya ajarkan padanya. Dia berdoa di depan lingga yang terbuat dari tanah. Setan datang untuk mengganggu meditasinya, tetapi Upamanyu tidak memperhatikan mereka. Siwa sendiri terkesan dengan tapasya yang sulit dari Upamanyu. Namun beliau berpikir bahwa akan menguji Upamanyu terlebih dahulu.
Dia tiba di depan Upamanyu dengan penyamaran sebagai Indra dan bertanya, "Upamanyu, apa yang kamu lakukan?"
"Oh, saya hari ini sudah diberkati karena raja para dewa telah tiba di hadapan saya", jawab Upamanyu. "Saya sedang berdoa kepada Siwa".
"Siwa? Mengapa berdoa kepada dewa yang tidak berguna itu?", tanya Siwa yang sedang menyamar sebagai Indra.
Upamanyu tidak tahan dengan penghinaan terhadap Siwa ini. Dia memanggil aghorastra dengan menggunakan mantra dan membiarkannya menyerang pada orang yang dia pikir adalah Indra. Siwa kemudian memanifestasikan dirinya dalam wujudnya sendiri dan aghorastra ditangkis oleh Nandi, yang juga muncul saat itu juga. Siwa sendiri mengajarkan Upamanyu segala macam pengetahuan suci, dan pengaturan dibuat agar Upamanyu tidak perlu menderita karena kekurangan susu.
Krishna pernah datang untuk menemui sang bijak Upamanyu, bertahun-tahun setelah peristiwa susunya. Upamanyu mengajarkan Krishna kata-kata kebijaksanaan yang dia pelajari dari Siwa; dia juga mengajarkan Krishna untuk berdoa kepada Siwa. Itulah sebabnya dengan berdoa kepada Siwa, Krishna memperoleh putranya (Samba). Selama enam belas bulan Krishna harus berdoa sebelum Siwa muncul, untuk memberikan anugerah berkenaan dengan putranya. Parwati juga memberi Krishna beberapa pujian dan anugerah.
No comments:
Post a Comment