SIWA PURANA
Nandi
Ada seorang rsi bernama Shilada. Dia pernah melihat bahwa leluhurnya disiksa di neraka. Ketika dia mencoba mencari tahu mengapa demikian, dia diberi tahu bahwa itu disebabkan karena Shilada belum memiliki seorang putra.
Untuk mendapatkan seorang putra, Shilada mulai berdoa kepada Siwa. Dia berdoa selama seribu tahun. Pada akhir tapasya, Siwa muncul dan menawarkan untuk memberi Shilada anugerah. Shilada menginginkan anugerah bahwa ia memiliki putra yang berbudi luhur.
Beberapa hari kemudian, ketika Shilada sedang membajak tanah, dia menemukan bayi laki-laki di pisau bajaknya. Anak lelaki itu secerah matahari dan api. Shilada ketakutan dan mulai melarikan diri. Tapi anak itu memanggilnya, “Ayah, berhenti. Ayah, berhenti”. Suara itu seperti terdengar dari langit. Suara ini memberitahu Shilada bahwa ia adalah putra yang Shilada inginkan. Karena putra ini kelak akan membuat semua orang senang, putra ini diberi nama Nandi.
Shilada membawa pulang nandi ke rumahnya. Dia mengajarkan putranya Weda, seni obat dan seni bela diri, menari dan menyanyi dan beberapa teks suci lainnya. Semua ini Nandi kuasai dalam waktu lima belas hari.
Ketika nandi berusia tujuh tahun, dua orang rsi yang hebat tiba di pertapaan Shilada. Nama mereka adalah Mitra dan Waruna. Shilada memuja mereka dan menitipkan Nandi kepada mereka. Orang-orang suci itu memberkati Nandi dengan kata-kata, “Belajarlah, setia kepada gurumu.
Shilada berkata, ”Rsi, mengapa Anda tidak memberkati anak saya dengan umur panjang?”
“Kami tidak bisa. Putramu akan mati ketika dia berumur delapan tahun. Itu tertulis di perbintangnya”, kata rsi itu.
Shilada sangat sedih mendengar hal ini, tetapi Nandi menghibur ayahnya. Dia berjanji pada ayahnya bahwa dia akan melakukan sesuatu sehingga nasibnya harus ditulis ulang. Dia akan berdoa kepada Siwa. Dan ketika dia bertemu dengan Siwa, dia akan meminta anugerah kepadanya.
“Bertemu Siwa. Saya harus bermeditasi selama seribu tahun sebelum saya bisa bertemu dengan Siwa. Bagaimana kamu berharap untuk bertemu dengan Siwa dalam satu tahun yang tersisa untukmu?”, kata Shilada.
“Tunggu dan lihat, ayah. Siwa sulit untuk ditemui jika kita hanya melakukan tapasya atau hanya mencari pengetahuan. Rahasianya terletak pada iman dan pengabdian. Saya akan mengaturnya”, jawab Nandi.
Ada sungai bernama Bhuwana. Nandi memasuki sungai ini dan memulai bertapa di bawah air untuk Siwa. Usahanya tersebut membuat Siwa senang dan Siwa akhirnya muncul di hadapannya.
“Apa yang kau inginkan?” tanya Siwa.
“Tolong beri saya anugerah sehingga saya bisa berbakti kepada Anda. Saya tidak ingin dilahirkan menjadi tua dan mati”, jawab Nandi.
Siwa memberi Nandi anugerah itu dan ayahnya akan tinggal di kediaman Siwa di Siwaloka. Pengikut Siwa dikenal sebagai gana. Siwa membuat Nandi menjadi ganapati, kepala para gana dan membuatnya menjadi abadi. Siwa juga memberi Nandi kalung yang indah untuk dipakai Nandi.
Begitu Nandi memakai kalung ini, Nandi menjadi gemilang dengan tiga mata dan sepuluh tangan.
No comments:
Post a Comment