WISNU PURANA
Dinasti Manu
Ada banyak orang hebat di garis keturunan Manu. Yang pertama sekali dalam suatu baris keturunan adalah Brahma. Dari jari-jari Brahma lahir Daksha Prajapati. Salah satu putri Daksha adalah Aditi, dan salah satu putra Aditi adalah Surya. Salah satu putra Surya adalah Manu. Manu suatu saat menginginkan seorang putra. Dia berdoa kepada dewa-dewa Mitra dan Waruna. Dari yajna yang dilakukan, seorang anak perempuan bernama Ila keluar. Tapi Manu benar-benar menginginkan seorang putra. Jadi, untuk sementara waktu, Ila dirubah menjadi seorang putra bernama Sudyumna.
Dewa Chandra memiliki putra bernama Budha. Sudyumna suatu hari berergian di sekitar asrama Budha sebagai seorang gadis (Ila). Budha menikahinya dan mereka memiliki seorang putra bernama Pururawa. Setelah Pururawa lahir, Sudyumna mempersembahkan yajna agar bisa menjadi laki-laki lagi. Begitu ia menjadi seorang laki-laki, ia memiliki tiga putra bernama Utkala, Gaya dan Winata.
Dalam dinasti Sudyumna ini ada seorang raja bernama Marutta. Marutta melakukan yajna yang luar biasa. Tidak ada yajna yang pernah ada lagi seperti itu. Setiap instrumen yang digunakan dalam upacara terbuat dari emas. Indra akhirnya dapat meminum banyak soma dan merasa puas. Begitu pula para brahmana. Brahmana merupakan para dewa yang dilayani lewat makanan.
Lebih jauh lagi ke bawah silsilah keluarga ada seorang raja bernama Sharyati. Sharyati memiliki seorang putri bernama Sukanya. Sukanya menikah dengan rsi Chyawana. Sharyati memiliki seorang putra bernama Anarta dan Anarta memiliki seorang putra bernama Rewata. Rewata memiliki seratus putra, yang tertua adalah Kakudmi. Putri Kakudmi adalah Rewati. Kakudmi tidak tahu siapa yang harus mengawini putri cantik ini. Dia memutuskan untuk pergi ke Brahmaloka untuk meminta saran Brahma. Ketika dia sampai di Brahmaloka, para gandharwa sedang bernyanyi dan Kakudmi memutuskan untuk mendengarkan lagu-lagu untuk sementara waktu. Ketika lagu-lagu itu selesai, dia baru kemudian meminta kepada Brahma apa yang harus dia dapatkan agar Rewati bisa menikah.
"Kalau menurutmu bagaimana?", tanya Brahma.
Kakudmi memberikan nama-nama beberapa raja yang menurut pikirannya mungkin suami yang baik untuk Rewati. Tetapi Brahma memberi tahu dia bahwa ketika dia mendengarkan lagu-lagu di Brahmaloka, beberapa ribu tahun telah berlalu di bumi. Raja-raja ini beserta putra dan cucunya semuanya mati. Bahkan, Kushasthali, kerajaan Kakudmi sekarang adalah sebuah kota bernama Dwaraka. Dan Wisnu telah dilahirkan sebagai Baladewa di sana. Tidak mungkin ada suami yang lebih baik untuk Rewati. Kakudmi kembali ke bumi dan akhirnya menemukan Baladewa yang ternyata tubuhnya lebih pendek daripada Rewati. Dia akhirnya menikahkan Rewati kepada Baladewa. Tapi Rewati sangat tinggi. Jadi dengan bajaknya, Baladewa menarik Rewati ke ukuran yang tepat.
No comments:
Post a Comment