WISNU PURANA
Ikshwaku, Yuwanashwa, dan Soubhari
Bersin dapat menghasilkan suatu keajaiban. Sebagai suatu kesaksian tentang bersin, seorang putra yang dikenal sebagai Ikshwaku yang dilahirkan/keluar dari hidung. Putra Ikshwaku adalah Wikukshi. Ikshwaku ingin melakukan upacara shradha dan mengirim putranya ke hutan untuk membawa daging untuk upacara. Wikukshi membunuh banyak rusa dan merasa lapar dan lelah. Untuk memuaskan rasa laparnya dia memakan seekor kelinci dan membawa daging itu ke ayahnya, yang kemudian memberikan daging itu kepada Washishtha yang meruwat upacara tersebut.
“Daging ini sudah kotor. Anakmu sudah makan daging kelinci”, kata Washishtha.
Ikshwaku mengusir Wikukshi, meskipun Wikukshi kelak yang akan menjadi penerus kerajaan setelah Ikshwaku meninggal. Wikukshi memiliki putra yang sangat berani bernama Paranjaya. Para dewa dan para asura pernah berperang dan para dewa saat itu tidak bisa mengalahkan para asura. Para dewa berdoa kepada Wisnu dan Wisnu memberitahu mereka bahwa ia akan lahir di bumi sebagai Paranjaya. Di bawah kepemimpinan Paranjaya, para dewa akan mampu mengalahkan para asura. Jadi para dewa datang ke tempat paranjaya dan memintanya untuk menjadi pemimpin mereka dalam perang ini. Paranjaya setuju untuk melakukan ini dengan syarat dia harus berada di pundak Indra selama perang. Indra mengubah wujud menjadi banteng. Paranjaya berperang di atas banteng. Para asura itu dikalahkan. Dari asal kata kakut, yang artinya bahu. Paranjaya selanjutnya dikenal sebagai Kakutstha.
Di antara keturunan Kakutstha adalah seorang raja yang disebut Yuwanashwa. Yuwanashwa tidak memiliki putra. Dia membujuk orang-orang suci untuk melakukan yajna sehingga dia mungkin memiliki seorang putra. Upacara selesai pada tengah malam dan orang-orang suci tersebut menyimpan air suci yajna di dalam pot selama semalam. Air suci itu rencananya akan diberikan kepada istri Yuwanashwa untuk diminum di pagi hari. Maka dia akan memiliki putra yang kuat. Tapi Yuwanashwa merasa sangat haus pada malam itu. Dan tanpa mengetahui bahwa air di dalam pot itu adalah air suci, Yuwanashwa meminumnya secara tidak sengaja. Jadi seorang bayi masuk ke tubuh Yuwanashwa dan tumbuh lebih besar dan lebih besar. Ketika saatnya tiba untuk bayi itu lahir, ia keluar dari sisi kanan raja, meskipun sang raja tidak mati. Tapi masalahnya, siapa yang akan menjadi ibu bagi bayinya? Mengingat keadaan yang aneh, Indra setuju untuk menjadi ibu. Dia datang dan berkata, “Mam dhata,” yang berarti “Aku akan menjadi perawat.” Bayi itu kemudian dikenal sebagai Mandhata. Karena Indra membesarkannya, ia menjadi dewasa sepenuhnya dalam satu hari. Dia memerintah seluruh dunia.
Selama pemerintahan Mandhata, seorang rsi bernama Soubhari tinggal di bawah air selama dua belas tahun. Dia biasa melihat raja ikan bermain di air bersama anak-anak dan cucu-cucunya. Ini membuat Soubhari merasa bahwa dia juga harus memiliki anak dan cucu. Tetapi untuk melakukan ini, ia harus menikah. Mandatha memiliki lima puluh anak perempuan. Soubhari pergi ke Mandhata dan menginginkan salah satu dari anak perempuannya menikah. Mandhata tidak menyukai tampilan tubuh Soubhari yang berpenyakit. Tetapi pada saat yang sama, dia takut bahwa dia mungkin akan dikutuk jika dia menolak. Jadi dia mengatakan bahwa kebiasaan keluarganya adalah bahwa anak perempuan menikahi pengantin pria yang merekai. Soubhari menyadari bahwa ini hanyalah tipuan Mandhata untuk menghindari memberikan seorang putri dalam pernikahan dengan seorang pria tua yang sakit. Oleh karena itu Soubhari meminta agar dia diberi satu kesempatan untuk bertemu dengan putri-putri Mandhata. Jika salah satu dari mereka ingin menikah dengannya, barulah dia akan menikah. Jika semua dari mereka menolak untuk menikah dengannya, dia akan pergi dan tidak ada lagi yang akan didengar tentang masalah ini.
Ini tampaknya merupakan permintaan yang cukup masuk akal dan Mandhata setuju. Tetapi Soubhari adalah seorang bijak yang kuat. Sebelum bertemu dengan anak perempuan, dia mengubah dirinya menjadi pria yang sangat tampan. Dia sangat tampan sehingga semua anak perempuan ingin menikah dengannya. Hasilnya adalah bahwa Soubhari menikah dengan semua lima puluh anak perempuan dan membawa mereka ke asramanya. Dia kemudian memanggil Wishwakarama dan meminta Wishwakarma untuk membangun istana terpisah bagi lima puluh istri. Setiap istana memiliki sejenis bunga teratai dan angsa, setiap istana harus memiliki taman yang menyenangkan dan tempat tidur, kursi, dan perhiasan yang indah. Wishwakarma melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.
Setelah beberapa hari, Mandhata ingin mencari tahu bagaimana keadaan putri-putrinya. Dia datang ke ashrama dan melihat istana dan taman yang indah. Dia memasuki salah satu istana dan bertemu salah satu putrinya di sana. "Bagaimana kabarmu nak?", Tanyanya. "Aku tinggal di istana yang indah, ayah," jawab putrinya. “Lihatlah taman ini, lihat burung-burung cantik dan danau yang indah ini. Saya makan makanan enak dan memakai baju dan perhiasan bagus. Saya sangat senang. Satu-satunya keluhan yang saya miliki adalah ini. Suami saya menghabiskan semua waktunya dengan saya, dia tidak pernah meninggalkan saya. Ini berarti dia harus mengabaikan saudara perempuan saya. ”Mandhata keluar dari istana ini dan pergi ke istana lain. Yang sangat mengejutkan, anak perempuan kedua mengatakan hal yang persis sama. Sebenarnya, inilah yang dikatakan semua anak perempuan. Karena yang telah terjadi adalah Soubhari telah menciptakan lima puluh bentuk berbeda dari dirinya dengan kekuatan tapasya-nya. Mandhata tidak pernah menyaksikan hal seperti ini. Dia jatuh di kaki Soubhari dan memohon pengampunan. Soubhari memiliki seratus lima puluh anak laki-laki dimana kasih saying kepada mereka cukup terikat. Namun setelah beberapa waktu dia menyadari bahaya dari keterikatan tersebut. Itu membuat dia telah menyimpang dari jalan tapasya. Dia menyadari ilusi yang telah dia jalani sejak dia melihat raja ikan. Dia kemudian mengabdikan sisa hidupnya untuk Wisnu.
No comments:
Post a Comment